Nama-Nama Mulia Al-Qur’an dan Maknanya: Sebuah Kajian Tentang Keagungan Wahyu Illahi
Pada: 2 Oktober 2025
Nama-Nama Mulia Al-Qur’an dan Maknanya: Sebuah Kajian Tentang Keagungan Wahyu Illahi

Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam, firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Keagungan dan fungsinya yang multifaset membuat kitab suci ini dikenal dengan berbagai nama lain yang masing-masing merefleksikan aspek, peran, dan sifatnya yang luhur.

Mengenal nama-nama ini bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga memperdalam pemahaman kita akan kedudukan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.

  1. Al-Kitab (Buku atau Tulisan)

Nama ini adalah yang paling umum selain Al-Qur’an itu sendiri. Al-Kitab (الكتاب) secara harfiah berarti “buku” atau “yang tertulis.” Nama ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an adalah sebuah koleksi lengkap, sebuah teks yang utuh, dan menjadi sumber hukum serta rujukan utama.

  • Makna: Menekankan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah yang terjaga dalam bentuk tulisan dan terkumpul secara sistematis.
  1. Al-Furqan (Pembeda)

Al-Furqan (الفرقان) memiliki arti “pembeda” atau “pemisah.” Ini adalah nama yang sangat penting karena menunjukkan fungsi utama Al-Qur’an: membedakan antara yang hak (benar) dan yang batil (salah).

  • Makna: Al-Qur’an adalah standar mutlak yang memisahkan kebenaran ilahi dari kekeliruan, petunjuk dari kesesatan.
  1. Adz-Dzikr (Peringatan atau Pengingat)

Adz-Dzikr (الذِكر) berarti “peringatan,” “pengingat,” atau “kemuliaan.” Sebagai “pengingat,” Al-Qur’an berfungsi membangunkan manusia dari kelalaian terhadap tujuan penciptaan mereka dan mengingatkan mereka tentang janji serta ancaman Allah.

  • Makna: Al-Qur’an adalah sumber yang menjaga manusia tetap terhubung dengan Allah, mengingatkan mereka akan tugas dan takdir
  1. At-Tanzil (Yang Diturunkan)

Nama ini merujuk pada proses pewahyuan Al-Qur’an. At-Tanzil (التنزيل) berarti “yang diturunkan.” Nama ini secara langsung menegaskan bahwa Al-Qur’an bukanlah karya manusia, melainkan wahyu yang berasal dari Allah SWT.

  • Makna: Menegaskan asal-usul ilahi Al-Qur’an, yang diturunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW.
  1. Al-Huda (Petunjuk)

Al-Huda (الهدى) berarti “petunjuk.” Ini adalah inti dari peran Al-Qur’an bagi umat manusia. Ia adalah cahaya yang menuntun orang yang tersesat menuju jalan yang lurus (Shiratal Mustaqim).

  • Makna: Al-Qur’an adalah pembimbing yang memberikan arahan jelas dalam semua aspek kehidupan, baik spiritual maupun duniawi.

Nama-Nama Mulia Lainnya

Selain lima nama utama di atas, Al-Qur’an juga memiliki banyak nama lain yang semakin memperkaya pemahaman kita tentang keagungannya:

  • Asy-Syifa (الشفاء): Berarti “obat” atau “penyembuh.” Al-Qur’an adalah penyembuh penyakit hati seperti keraguan, kemunafikan, dan kesesatan.
  • Al-Mau’idhah (الموعظة): Berarti “nasihat” atau “pelajaran.” Al-Qur’an berisi pengajaran dan peringatan yang lembut namun tegas.
  • Al-Habl (الحبل): Berarti “tali.” Ini merujuk pada “Tali Allah” yang harus dipegang teguh oleh umat Islam untuk mencapai persatuan dan keselamatan.
  • Al-Qayyim (القيّم): Berarti “yang lurus” atau “pembimbing yang lurus.” Ini menekankan bahwa ajarannya adalah yang paling benar dan tidak bengkok.
  • Al-Mubarak (المبارك): Berarti “yang diberkahi” atau “yang membawa berkah.” Membaca, mempelajari, dan mengamalkannya mendatangkan kebaikan dan keberkahan.

 

Kesimpulan

Banyaknya nama untuk Al-Qur’an bukanlah suatu kebetulan, melainkan cerminan dari kesempurnaan dan keuniversalan pesan yang terkandung di dalamnya. Setiap nama membuka jendela baru untuk merenungkan keindahan firman Allah dan perannya dalam kehidupan kita.

Memanggilnya dengan Al-Kitab mengingatkan kita pada kekokohannya sebagai teks. Memanggilnya Al-Furqan menegaskan fungsinya sebagai pembeda kebenaran. Dan memanggilnya Al-Huda menegaskan fungsinya sebagai petunjuk abadi.

Dengan menghayati setiap nama ini, kita diharapkan semakin termotivasi untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber utama cahaya dan pedoman dalam setiap langkah hidup kita.

Artikel Terkait

Mantan Hafidz, Kok Bisa?

Mantan Hafidz, Kok Bisa?

Mantan Hafizh, kok bisa? Ini adalh sebuah pertanyaan dari penulis yang harus anda jawan sebelum membaca buku ini. Jawabanya cukup Anda sampaikan di benak saja. Atau, jika memang perlu, silahkan ucapkan liwat bibir, tanpa perluh berpikir siapa yang akan mendengar dan...

Pengertian Tajwid

Pengertian Tajwid

Tajwid menurut bahasa merupakan bentuk masdar dari fi’il Madli Jawwada yang berarti membaguskan, menyempurnakan, memantapkan. Menurut istilah Ilmu tajwid ialah ilmu yang berguna untuk mengetahui bagaimana cara memenuhkan atau memberikan hak huruf dan mustahaqnya. Baik...

Orisinalitas Al-Qur’an yang Tak Tergoyahkan Sepanjang Zaman

Orisinalitas Al-Qur’an yang Tak Tergoyahkan Sepanjang Zaman

Di dalam sejarah manusia tidak ada satu pun kitab yang memiliki jalur transmisi dan penjagaan keaslian sejelas dan sekuat Al-Qur'an. Kitab suci umat Islam ini bukan sekadar buku pedoman; ia adalah mukjizat abadi yang orisinalitasnya, sejak wahyu pertama diturunkan...

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *